Jangan Salah Pilih, Beda Jenis Busi, Beda juga Fungsinya

Jangan Salah Pilih, Beda Jenis Busi, Beda juga Fungsinya

Sebagai sistem pengapian pada mobil peran busi menjadi satu hal terpenting, yang harus Teman DFSK periksa sebelum melakukan pembelian mobil bekas. Karena jika tidak memeriksanya, maka dijamin mobil bekas pilihan Teman DFSK tidak akan nyaman saat dikendarai.

Memang mengganti busi mobil dilakukan jika kondisinya sudah tidak layak. Lalu bagaimana mengetahui busi mobil itu masih memiliki kualitas terbaik atau tidak ya? Rupanya caranya cukup mudah, yakni dengan melihat jarak kendaraan tersebut melangkah atau kapan terakhir melakukan penggantian oli yang selalu diselipkan dalam kabin mobil. Nah disarankan untuk Teman DFSK harus melakukan pergantian busi setelah mobil telah berjalan sejauh 20.000-60.000 km, tergantung jenis busi mobil yang dipilih Teman DFSK.

Untuk yang menggunakan jenis busi mobil iridium pergantian bisa dilakukan per 60.000 km. Asalkan bahan bakar yang digunakan, baterai atau aki dan kondisi mesin sehat. Namun untuk penggunaan busi mobil biasa, disarankan untuk melakukan pergantian setiap 20.000 km ya. Karena jika busi mobil tidak diganti, performa mesin jadi tidak maksimal dan performa mesin menjadi turun.

Perlu diingat juga Teman DFSK, sebagai pemilik kendaraan kamu perlu paham soal busi baik itu jenis maupun fungsi dari busi mobil itu sendiri. Biar semakin paham, mari kita bahas.

Jenis busi mobil dan fungsinya

Salah satu komponen vital pada mobil pada sistem pengapian adalah busi. Komponen ini berperan untuk menghasilkan spark atau loncatan bunga api di antara elektroda busi mobil dalam ruang bakar, sehingga campuran udara dan bahan bakar dapat terbakar.

Loncatan bunga api ini berasal dari energi listrik yang diperoleh dari ACCU atau baterai mobil kalian Teman DFSK. Apabila komponen busi mobil mengalami kerusakan, mobil kamu bisa mogok loh. Untuk itu penting sekali untuk mendeteksi kerusakan dini pada busi mobil kalian.  Biasanya kondisi busi mobil yang sudah tidak baik memiliki warna hitam berkerak, coklat, meleleh, gosong ditambah beberapa kondisi buruk lainnya.

Beberapa kondisi busi mobil seperti itu menandakan busi mobil kamu harus segera diganti. Kamu dapat mendeteksinya jika ditemukan ciri-ciri busi seperti di atas. Saat ini tersedia berbagai macam pilihan jenis busi yang bisa kamu dapatkan di toko aksesoris. Namun tahukah kamu jika busi-busi itu memiliki perbedaan fungsi ?

Sebelum Teman DFSK mengganti busi mobil yang sudah rusak, alangkah baiknya kamu mengetahui jenis busi itu sendiri. Karena beda jenis busi, beda juga penggunaannya. Supaya Teman DFSK tidak salah memilih busi, sesuaikan busi dengan karakter mesin dan tingkat kompresi kapasitas mesin kendaraan kamu. Berikut beberapa tipe busi yang banyak dijual di pasaran, jangan sampai salah pilih ya.

Busi Mobil Standar

Busi standar biasanya busi yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil tertentu. Busi ini pada dasarnya merupakan pilihan yang digunakan untuk kebutuhan mobil sehari-hari. Keunggulan busi mobil standar adalah busi ini memiliki umur yang relatif lebih lama dan mampu menghasilkan stasioner mesin lebih stabil. Busi standar juga akan semakin optimal jika dipakai untuk putaran mesin rendah dan menengah.

Busi Mobil Platinum

Busi dengan bahan platinum bisa disebut juga busi semi racing. Mengapa demikian? Karena ujung elektroda busi ini didesain sedikit lancip dibandingkan dengan busi standar. Busi tipe ini tidak berbeda jauh dengan pemakaian busi standar, perbedaan signifikannya terletak pada tenaga yang sedikit lebih responsif di putaran mesin bawah. Untuk durasi pemakaian, busi dengan bahan platinum relatif pendek ketimbang dengan busi standar.

Busi Mobil Iridium

Busi ini termasuk dalam busi tipe dingin, bisa dikatakan busi ini adalah busi racing yang digunakan untuk kebutuhan tertentu. Jenis busi ini mampu menghasilkan akselerasi mesin yang agresif dan tinggi. Tarikan kendaraan juga terasa panjang sehingga top speed lebih mudah didapat. Namun busi ini juga memiliki kelemahan jika digunakan untuk harian. Stasioner mesin akan sedikit tidak stabil, jika digunakan pada mesin standar dengan tingkat kompresi yang rendah dan memiliki umur yang sangat pendek.

Nah bila sudah paham soal jenis busi, ada baiknya Teman DFSK memahami perbedaan busi biasa dan busi iridium serta umur pakainya seperti dibawah ini.

Busi biasa dan Iridium mana yang lebih tahan lama

Busi memiliki peran penting dalam sistem kerja mesin mobil. Fungsinya untuk mengubah tegangan listrik yang disalurkan koil, menjadi percikan api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin yang telah dikompresi. Material dan desain elektroda busi sangat menentukan efisiensi dan daya tahan.

Hingga saat ini ada tiga material yang umum digunakan oleh produsen busi, yaitu tembaga (copper), platina (platinum), dan iridium. Busi dengan bahan tembaga akrab disebut busi biasa Sementara busi dengan material platinum dan iridium kerap dipanggil busi long life.

Busi biasa, biasanya sudah wajib diganti ketika mencapai 40.000 km. Nah, umumnya busi long life diklaim memiliki usia pakai hingga 50.000-100.000 km. Waktu pakai yang lama ini karena material iridium memiliki durabilitas yang tinggi.

Untuk lebih detailnya Teman DFSK bisa langsung datang ke bengkel resmi DFSK Indonesia untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi busi mobil kamu, jangan sampai mobil mengalami kerusakan hanya karena telat melakukan pergantian busi.

Share :

Related Article